Senin, 26 November 2012

HARLAH KE 19 YAYASAN BINA ASUH YATIM PIATU MIFTAHUL HASAN

‘Asyura Mumentum yang Tepat Menyantuni Anak Yatim dan Kaum Dhu’afa
Probolinggo –JATIM- Peringatan harlah Yayasan Bina Asuh Yatim Piatu Miftahul Hasan Ke-19 yang diadakan Tanggal 24 Nopember 2012 bertepatan dengan 10 Muharram (hari ‘Asyura) 1434 H, berjalan dengan khidmat. Peringatan Harlah dikemas dalam bentuk pengajian umum dan penyerahan santunan pada anak asuh di lingkungan yayasan Miftahul Hasan. Acara tersebut merupakan acara rutin yang penempatannya selalu bertepatan dengan 10 Muharram (‘Asyura) dalam setiap tahunnya,

Muharram merupakan bulan pertama dalam system kalender islam, kata muharram artinya “dilarang”, sebelum datangnya ajaran islam, bulan muharram dikenal sebagai bulan suci dan pada bulan ini dilarang melakukan peperangan dan pertumpahan darah, sedangkan 10 muharram yang dikenal dengan hari ‘asyura merupakan hari bersejarah dimana Allah SWT telah mengampuni hamba-hamba-Nya yang bertaubat serta mereka yang memohon ampun atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Sehingga hari tersebut merupakan hari maghfirah atau hari pengampunan.

Acara yang berlangsung mulai jam 13:00 yang bertempat di Masjid Shirathal Mustaqim Desa Sambirampak Lor tersebut dihadiri oleh para anak asuh, donatur, pengurus yayasan, dan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan Yayasan Bina Asuh Yatim Piatu Miftahul Hasan Desa Sambirampak Lor Kecamatan Kotaanyar. Acara tersebut dibuka oleh Ketua Yayasan Bina Asuh Yatim Piatu Mifathul Hasan Ibu Saidah S.Ag Dalam sambutannya ketua yayasan mengemukakan “ marilah kesempatan ini kita jadikan momentum untuk meng-aplikasi-kan sabda Rasul Nabi Muhammad SAW. yang Diriwayatkan oleh Abu Darda’ rodhiyallohu ‘anhu   yang berkata :

 “Ada seorang laki-laki yang datang kepada nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabipun bertanya : sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi ? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi.” [HR Thobroni, Targhib, Al Albaniy : 254] Dan didalam Al-Qur’an juga disebutkan: … Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: ‘Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(Q.S . Al-Baqarah:220) dengan demikian saya mengajak semua unsur untuk bekerja sama dalam mengoptimalkan pelayanan untuk anak asuh dengan cara berfikir bagaimana anak asuh nanti mempunyai bekal yang mempuni kelak ketika sudah bermasyarakat.” tuturnya.

Kemudian dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan oleh Nyi Hj. Qurrotul Aini, BA, beliau menyampaikan bahwa pada hari ‘Asyura yang bertepatan dengan 10 Muharram merupakan hari bersejarah, banyak peristiwa penting yang terjadi diantara ; (1) Keluarnya Nabi Nuh dari perut ikan hiu, (2) Penerimaan Kitab Taurat oleh Nabi Musa, (3) Selamatnya Nabi Ibrahim dari kobran api, (4) Diampuninya dosa Nabi Muhammad SAW yang akan dilakukan dan yang sudah dilakukan, (5) Kembalinya penglihatan Nabi Ya’kub, (6) Diciptakan Nabi Adam dan banyak peristiwa penting lainnya beliau mengemukakan “ marilah kita perbanyak bersedekah, dan bersholawat serta melakukan hal penting yang berguna bagi orang lain utamanya kepada anak yatim sesuai dengan batas kemampuan kita, seraya berharap mudah-mudahan kita memperoleh maghfirah dari-Nya. Banyak peristiwa penting terjadi pada hari ini yang semuanya memperoleh maghfirah dari Allah,mudah-mudahan kita yang disini semua jajaran pengurus serta para donatur, simpatisan dan masyarakat yang ikut mendukung acara ini dilimpahkan rahmat atas apa yang telah diperbuatnya sesuai dengan niatan yang ada dalam hatinya” tuturnya.

Acara peringatan Harlah Ke-19 Yayasan Bina Asuh Yatim Piatu Miftahul Hasan ditutup dengan pemberian santunan oleh para donatur yang tidak mau di publikasikan identitasnya. (MR)